- 08 Agu
- 2018
Kuliah Umum PP Muhammadiyah Di Universitas Muhammadiyah Kendari
Kendari_UMK-Dr. H. Haedar Nashir, M.Si (Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah) hadir membawakan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kendari (8/8/2018).
Kuliah umum ini merupakan bagian dari rangkaian kedatangannya dalam agenda peresmian salah satu amal usaha Muhammadiyah Sulawesi Tenggara, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemaritiman di Kota Kendari.
Pada kuliah umum singkat ini Haedar Nashir banyak menjelaskan bagaimana perjalanan islam di dunia. Bagaimana islam pernah berkuasa dan membentuk peradaban dunia yang hingga saat ini masih sangat jelas terlihat baik di eropa hingga di asia tenggara. Dia menuturkan bahwa dalam proses itu tidak luput dari banyak perang dan pertumpahan darah yang terjadi dan berlangsung sangat lama.
Dia juga menyampaikan bahwa sesungguhnya perang yang terjadi di eropa antara muslim dan Kristin bukan menjadi satu satunya perang dahsyat yang terjadi saat itu yang dikenal dengan perang salib. Namun ada pula perang antar Kristen dan protestan yang jauh lebih dahsyat pada masa memperebutkan kekuasaan, mempertahankan wilayah hingga untuk membentuk peradaban di eropa.
PP Muhammadiyah dalam kuliah umum tersebut menunjukan bagaimana kegigihan orang-orang muslim terdahulu untuk menyebarkan islam, membentuk peradaban baru hingga membawa islam berkuasa pada zaman itu dan tersebar di seluruh dunia.
Dihadapan civitas akademika UMK, Haedar nashir menguatkan perlunya kegigihan dan tekat kuat untuk bisa meraih masa depan.
Jangan menjadi orang yang compang camping,” tutur haedar nashir
Compang camping yang dimaksud adalah dari segi culture, budaya dan perangainya. Jika ingin menjadi pemimpin jangan menjadi orang yang compang-camping,”pungkasnya.
Peta kehidupan kini telah berubah, mereka yang berilmu dan menguasai teknologi maka dia akan berkuasa. Maka dari itu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari harus memiliki karakter kuat, gigih dan terus belajar. Mempelajari teknologi dan terus menuntut ilmu. Sesungguhnya ilmu adalah kunci keberhasilan namun jangan belajar ilmu separoh dan apa adanya,” sambung haedar nashir dalam kuliah umum di GIC UMK
Ditengah-tengah kuliah umum tersebut tak lupa pula disorotnya banyaknya elit-elit di negara ini yang terjerumus pada korupsi yang pada akhirnya mereka ditempatkan di Suka Miskin dan banyak tempat lainnya.
Demokrasi membawa mereka ke suka miskin. Mereka tidak mampu menahan diri dari godaan duniawi sampai memilih jalan yang salah. Demokrasi seharusnya dimaknai dengan tanggung jawab dan moralitas bukan malah wanipiro.
Dia juga berpesan, jangan kampus dijadikan tempat berpolitik. Kalau mau berpolitik masuk di partai politik. Kalau belajar politik boleh di kampus.
Jadilah cikal bakal tumbuhnya Ilmuan baru yang berorientasi pada keilmuan,”tutupnya
Red (Yus)
Tinggalkan Komentar