Dalam rangka penguatan al islam dan kemuhammadiyahan pada mahasiswa program S2 Magister Manajemen dan Mahasiswa Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari menggelar kuliah umum tentang Al Islam dan Kemuhammadiyahan" pada hari Sabtu, 27 April 2024 yang dihadiri oleh mahasiswa beserta dosen FEBI UM Kendari.
Kuliah umum yang diselenggarakan di aula Gedung E UM Kendari di hadiri oleh Dekan FEBI UM Kendari Bapak Mustam, SP., MM, sekaligus sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut. Dalam pembukaan acara, Dekan FEBI UM Kendari menyampaikan bahwa penguatan pemahaman al islam dan kemuhammadiyahan itu wajib bagi seluruh mahasiswa yang menempuh Pendidikan di amal usaha Muhammadiyah di semua jenjang.
Salah satu tema sentral yang disampaikan oleh bapak Dekan adalah alasan mengapa muhammadiyah menggunakan metode hisab. "materi ini penting untuk dipahami bagi kita semua yang berada di lingkungan atau sebagai warga Muhammadiyah namun kita tetap harus saling menghargai perbedaan," lanjutnya.
Hisab adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui dan memastikan hilal awal bulan ramadhan, syawal dan zulhijjah termasuk bulan qamariah yang lain.
Dalam penentuan awal Ramadhan muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal sementara pemerintah atau nahdatul ulama itu menggunakan metode rukyat. Jadi ini penting untuk sama sama kita pahami bahwa hisab wujudul hilal atau rukyat itu adalah metode sedangkan puasa itu adalah ibadahnya,” tuturnya dalam kuliah umum tersebut.
Dia juga menekankan bahwa alasan utama dalam mengambil metode hisab wujudul hilal itu adalah perintah al quran dalam QR. Arrahman ayat 5 dan QS. Yunus ayat 5. Jadi sangat jelas alasan kita mengapa memilih metode ini.
Dalam beberpa kasus khususnya penentuan awal Ramadhan dan syawal kerap terjadi perbedaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Oleh karena itu kuliah umum ini diharapkan mampu memberikan jawaban dan pemahaman yang jelas bagi mahasiswa di lingkuangan universitas Muhammadiyah Kendari maupun masyarakat secara umum.
Tinggalkan Komentar